Saturday, November 13, 2010

Skyline

- Mediocre Line -
Jarrod (Eric Balfour) adalah seorang artist berbakat. Ditemani oleh pacarnya Elaine (Scottie Thompson) ia berkunjung ke apartemen sahabatnya, Terry (Donald Faison) yang sekarang menjadi special effect artist sukses. Setelah mendapat tawaran bekerja di perusahaan Terry, Jarrod dam Elaine menginap di penthouse mewahnya. Malam yang bahagia itupun berubah seketika saat berpuluh-puluh cahaya kebiru-biruan mendarat di Los Angeles. Cahaya-cahaya itu bergejolak dan menyinari sepenuh kota dengan sinar kebiru-biruan yang memabukkan. Orang-orang awam yang melihat cahaya itu perlahan-lahan tertarik dan terhisap ke dalam sebuah kapal alien besar yang menjadi asal muasal dari cahay-cahaya biru itu. Dapatkah Jarrod bertahan hidup bersama Elaine yang baru saja mengetahui bahwa ia sedang hamil?
Dari trailernya yang dibuat dengan sebegitu generiknya, gw udah lumayan yakin film ini akan menjadi your tipical B- monster movie. Rupanya? Film ini berhasil menjadi your tipical B- monster movie dengan twist yang menjatuhkan derajat film ini semakin jauh ke bawah. Sejujurnya film ini mengambil beberapa langkah yang tepat untuk membuat sebuah film "alien invasion" yang cukup fresh dan menegangkan. Adegan kejar-kejaran di satu jam pertama cukup membuat saya "concerned" dan deg-degan. Pilihan pembuat film ini untuk tidak menjelaskan apa yang membawa alien itu datang, untuk memfokuskan film ke perjuangan para survivor untuk bertahan hidup juga patut diacungkan jempol. Namun selepas pertengahan film, director dari film ini JELAS kebingungan bagaimana menyelesaikan film ini dengan bagus. It was clear, there's no sweet and happy way out. But they decided to take the unthinkable way to worsen this movie more with THAT spectacular ending.
Plot holes bertebaran disana-sini, bagaimana ceritanya malam menjadi pagi dalam hitungan orang menaiki tangga, mobil yang masih melaju di saat alien turun, dan banyak hal lain ikut melukai film ini secara keseluruhan. Akting para pemainnya juga tidak ada yang mengesankan. Pilihan untuk menggunakan aktor-aktor televisi untuk memfokuskan budget pada special effect juga bisa sedikit dipertanyakan menghitung betapa genericnya efek-efek yang ada. Tingkat originalitas film ini menjadi semakin kering setelah bentuk fisik monster itu semakin jelas. Tidak banyak set yang dipakai kecuali kamar penthouse terry, atap, kamar penthouse terry, lobi dan cuplikan cuplikan skyline dari Los Angeles yang diinvasi oleh berbagai macam kapal alien ikut membuat film ini menjadi semakin membosankan.
Lalu apa yang bisa menyelamatkan anda dari keburukan film ini?? Pertama, jangan berharap terlalu banyak dari film ini dan nikmati saja adegan-adegan cukup seru yang setara dengan serial televisi science fiction selama satu jam setengah ini. Kedua, lupakan 10 menit adegan terakhir, dan kalau bisa tinggalkan bioskop setelah satu adegan khusus yang berakhir dengan layar bersinar putih. Ketiga? Scottie Thompson yang masih tampil cantik meski lari-larian ketakutan.

Verdict : 4.5/10

No comments:

Post a Comment