Roxie (Rebecca Romijn) adalah seorang janda seksi yang gemar berpacaran dengan lelaki berusia tidak berbeda jauh dari anaknya. Ia berprofesi sebagai pemahat patung yang selalu laku dicemooh oleh masyarakat sekitar. Joanna (Lindsay Price) adalah seorang reporter yang pemalu. Ia memiliki crush kepada rekannya di kantor surat kabar, namun tidak berani untuk mendekatinya. Setiap kali ia diajak berbicara, kata-kata semacam vibrator ataupun viagra kerap terucap. Kat (Jamie Ray Newman) adalah seorang suster cantik ibu dari lima orang anak. Ia sanggup menopang keluarga besarnya beserta si suami yang pengangguran. Entah berapa banyak pesangon yang ia dapat dari bekerja sebagai seorang suster.
Suatu hari mereka bertiga melemparkan koin ajaib di air mancur eastwick secara bersamaan. Bisa diduga, koin-koin itu bertabrakan dan hal ajaib pun terjadi. Semut-semut menggerogoti paha manusia! Hal ini membuat gempar warga sekitar saat Bun (Veronica Cartwright) digerogoti semut dan pingsan di tempat. One things lead to another, mereka menjadi sahabat dan mulai sharing di rumah Roxie. Tiba-tiba seorang gentleman bernama Darryl Van Horne (Paul Goss) datang di Eastwick. Membawa perubahan besar pada diri tiga wanita yang belum menyadari penuh akan potensi sihir mereka. Kehadirannya yang misterius mengangkat misteri bagi ketiga wanita itu. Mungkinkah ia adalah Daryl yang sama dengan Daryl yang meninggal beberapa puluh tahun yang lalu?
Penyihir! Penyihir perempuan pula! Bisa ditebak, genre seperti ini menjadi favorit gw! Segala hal yang berhubungan dengan magis begitu memikat dan menarik. Practical Magic, Harry Potter, semuanya habis gw lahap! Series mengenai penyihir juga memiliki sejarah panjang dalam hidup gw. Selama lima tahun, gw menjadi fans fanatik Charmed. Meski kualitasnya menurun drastis setelah tiga season pertama, tapi gw tetap setia membeli dvd-nya. Lalu, bagaimana dengan series baru ini?
Ceritanya sebenernya kalau diasah dengan bagus, bisa potensi menarik. Tetapi penulis lebih tertarik menggumbar seksualitas para pemainnya dengan lontaran-lontaran joke menjurus yang cepat membosankan. Rebecca Romijn seperti biasa, terkesan distant saat berakting. Aktingnya selalu datar dan tidak mengesankan. Lindsay Price lebih parah lagi. Entah masih zaman atau tidak membuat seorang karakter nerdy dengan memakai kacamata tebal dan rambut dicepol. She’s so not covincing. Paul Goss lumayan menarik dengan perawakannya yang centil dan sexual ooze yang benar-benar terasa. Jamie Ray Newman juga tidak sebegitu buruknya, namun sayang tidak kebagian banyak jatah.
Tidak ada tuh monster-monster penuh efek , penyihir gila yang mematikan , atau romantika yang greget ala Charmed. Yang ada hanya joke-joke kacangan yang menjurus dan cerita yang benar-benar datar. Belum lagi setting yang bener-bener out of this world. Dan itu bukan dalam arti yang bagus. Settingnya tuh jelek dan gak real abis. Bahakn gak bisa dibandingin ama settingnya True Blood, Ugly Betty atau bahkan Cougar Town. Gak heran series ini di cancelled setelah season pertama, and i’m utterly dissapointed.
Verdict : 4.5 / 10
No comments:
Post a Comment