Showing posts with label series. Show all posts
Showing posts with label series. Show all posts

Thursday, March 3, 2011

Series : Hot in Cleveland

- Four Lady and A BIG Laugh -
Betty White sedang naik daun beberapa tahun belakangan ini. Susah membayangkan seorang aktris berumur 90 tahun yang mencapai puncak ketenaran di usia setua itu. Namun ia tetap tersenyum, tampil ceria dan melontarkan joke-joke dan punchline dengan gaya yang khas dan menarik. Selepas The Proposal, Betty aktif berlaga di layar lebar maupun serial televisi, membintangi lebih dari 8 proyek di tahun 2010. Hot in Cleveland adalah sebuah serial sit-com yang pada awalnya hanya ingin memasang Betty White sebagai seorang guest star, namun performanya yang kocak mendapatkan sambutan baik dan ia pun diangkat menjadi series reguler. Hot in Cleveland juga menampilkan Wendie Malick yang mukanya familiar, dan dua aktris kawakan di serial televisi, Jane Leeves dan Valerie Bertinelli, yang juga hadir memberikan comeback yang tidak disangka-sangka.
Melanie (Valerie Bertinelli) adalah seorang penulis yang baru saja menyelesaikan perceraian dengan suaminya. Anak-anaknya sudah berkuliah dan hidup mandiri, oleh karena itu ia menetapkan untuk berjalan-jalan ke paris bersama dua sahabatnya, Victoria (Wendie Malick) artis sitcom kawakan dan Joy (Jane Leeves) pencabut bulu mata terkenal di L.A. Tanpa mereka harapkan, pesawat mereka mengalami gangguan penerbangan dan harus mendarat mendadak di Cleveland, Ohio. Sembari menunggu penerbangan mereka selanjutnya, merekapun terpaksa bermalam di daerah yang bertolak belakang dengan Los Angeles. Disana mereka diperlakuan layaknya wanita cantik dan diajak kencan oleh para pria, dimana mereka biasanya diacuhkan oleh para lelaki di daerah Los Angeles. Terejut atas perbedaan menyenangkan ini, dan dapat diduga dari sebuah sit-com, mereka memilih untuk menyewa rumah yang dihuni Elka (Betty White), seorang pengurus rumah berusia 90 tahun, dan tinggal bersamanya.
Premise yang sit-com banget ini nyatanya tidak pernah menjadi membosankan untuk ditonton. Sekali lagi, tanpa adanya Betty White bisa dijamin serial komedi ini akan selucu sekarang. Ceritanya tidak pernah membosankan dan bordering-on-absurd, namun tetap kocak dan menghibur. Terlihat beberapa kali aktornya berimprovisasi yang justru makin efektif melihat skrip yag ditulis juga cukup sharp dan menarik. Meskipun dialognya melulu mengenai bagaimana mencari pasangan di usia 40 tahun ke atas, pengembangan karakter Melanie, Victoria dan Joy tidak begitu saja dilupakan dan dikesampingkan. Satu yang membuat serial ini berbeda dengan sit-com lainnya adalah usahanya untuk tampil real dan tidak seabsurd sit-com lain. Meskipun tetap corny dan sedikit unbelieveable, banyak sekali moment L-O-L yang bisa didapat dari seri ini. Never boring though never perfect. Sebuah serial komedi yang menyadari kelemahannya, namun tidak malu-malu dalam menutupinya dengan guyonan-guyonan kocak yang menggelitik dan menghibur.
Verdict : 8/10

Friday, December 10, 2010

Raising Hope

- Raising Absurdity -
James "Jimmy" Chance adalah seorang pria berusia 23 tahun yang bekerja bersama ayahnya, membersihkan ladang rumah orang-orang kaya. Ibunya bekerja membersihkan rumah dan ayahnya bekerja membersihkan kolam. Bersama maw maw (neneknya) mereka tinggal dengan kondisi cukup dan mampu bertahan dengan segala keabsurd-an satu sama lain. Suatu hari Jimmy bertemu dengan Lucy, seorang wanita yang meminta tolong dibawa kabur dari seorang laki-laki yang mengejarnya. Lucy yang tidak bisa ditebak tertarik pada Jimmy dan bisa ditebak, mereka berhubungan *piiiip* di dalam mobil Jimmy. Selidik punya selidik, Lucy adalah wanita temperamen yang telah membunuh beberapa orang. Karena hubungan *piiip* mereka yang tidak menggunakan "pengaman", Lucy hamil dan sebelum dihukum di kursi listrik, memberikan anaknya untuk dirawat oleh Jimmy.
Seri baru ini awalnya cukup diragukan oleh khalayak banyak, namun meskipun awalnya sedikit "shaky", serial ini menjadi semakin lucu ke belakangnya, terutama setelah kita melihat bahwa karakternya lebih dari karikatur orang absurd tetapi menjadi orang absurd yang terjebak dalam situasi yang tidak kalah absurd. Rating yang lumayan kuat membuktikan betapa lucunya serial ini. Ceritanya memang biasa saja. Seorang ayah yang tidak siap, seorang bayi yang tidak diinginkan, kakek-nenek yang kawin muda dan kampungan, dan nenek buyut yang pikun akut. Namun pembawaan karakternya amat sangat menggelitik, saya tidak bisa berhenti tertawa melihat aksi-aksi maw-maw dan debat antara Jimmy dan ibunya Virginia.
Lucas Neff adalah pendatang baru yang mendapatkan big breaknya sebagai tokoh utama di serial ini. Ia memainkan Jimmy dengan kenaifan yang membuat kita simpatik dan kepolosan yang membuat kita terpingkal-pingkal. Martha Plimpton bermain sebagai ibu dari Jimmy, Virginia, yang tidak kalah kocak. Sikapnya yang cuek acuh tak acuh, bahkan cenderung kasar dan urakan perlahan-lahan luntur dan kita bisa melihat sisi baik dari dirinya di sepanjang serial ini. Permainannya begitu nyata, rasa simpatik saya kerap terketuk, lalu diselingi tawaan keras tentunya. Namun yang paling menonjol adalah Cloris Leachman sebagai maw-maw. Komedian tua yang bermain sebagai nenek-nenek the grudge di scary movie 4 ini tampil paling kocak dan absurd dibandingkan cast-cast lainnya. Melihatnya sering lupa memakai baju, tampil telanjang di pengadilan, menjadi cat-woman di saat halloween, bermain zenga sambil mendengarkan lagu istanbul, demi apapun maw-maw adalah salah satu karakter terkocak yang pernah saya temui.
Serial komedi mengenai sebuah disfunctional family memang tidak pernah baru, dan tidak akan pernah berhenti dibuat. Namun meski begitu, bukan berarti semuanya sama dan generic begitu saja. Raising Hope berani beda dengan segala keabsurd-annya dan membuat serial ini berada di atas serial komedi ecek-ecek lainnya.

Verdict : 8/10

Monday, December 6, 2010

The Walking Dead

- Zombiecalypse -
Rick adalah seorang sherif yang hidup bahagia bersama istrinya Lori dan anak laki-lakinya Carl. Bersama partnernya Shane, ia menjaga keamanan dan ketertiban di King County, Georgia setiap harinya. Setelah suatu insiden penembakan yang menyebabkannya koma untuk beberapa saat, Rick terbangun sendiri di sebuah ruangan ICU yang terbengkalai untuk cukup lama. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di rumah sakit itu kecuali kondisi yang berantakan da darah yang menetes dimana-mana. Tidak perlu waktu lama untuk Rick menyadari kondisi yang terjadi. Sebuah malapetaka telah terjadi dan mereka yang sudah meninggal mulai berjalan kembali dan memangsa mereka yang masih bisa bernafas. Bertekad mencari istri dan anaknya yang sudah meninggalkan rumah mereka, Rick berkelana ke kota mempertaruhkan hidupnya melawan "walkers" yang tidak pernah ada habisnya.
Diangkat dari serial komik yang terkenal di Amerika sana, Frank Darabont (The Mist, The Green Mile) mengangkatnya menjadi sebuah serial televisi berjumlah 6 episode. Setelah mendapatkan resepsi yang sangat baik dari para kritikus dan khalayak publik, The Walking Dead telah memulai produksi musim keduanya yang berjumlah 13 episode. Meskipun tidak memiliki core cerita yang benar-benar original, serial ini berhasil meyakinkan khalayak publik bahwa sebuah film zombie masih bisa menyeramkan bahkan tanpa mutasi makhluk yang sedemikian absurd sekalipun.
Resep membangun kengerian yang tiada henti adalah dengan membuat kita merasakan sebuah koneksi dengan para karakter di film ini yang membuat kita menggertakkan gigi saat mereka berada di sebuah keadaan genting. Film ini berhasil melakuka tugasnya di kedua poin tersebut. Memberikan kita back story yang kuat dengan pergelutan moral yang realistik dan menarik minat penonton, juga memberikan adegan-adegan mencekam tiada henti yang diproduksi dengan kualitas tinggi dan tidak murahan. Permainan para aktornya melampaui kapasitas aktor di sebuah film zombie kebanyakan karena pembawaan karakter yang realistis dan memorable. Amarah, ketakutan, kehilangan, cemburu, semua terbawa dengan baik dan realistik.
Special efek dari serial ini juga bisa dibilang top-notch dan tidak cheesy. Bahkan bisa dibilang tidak kalah dengan kualitas make-up dan efek dari film-film zombie big budget seperti resident evil dan dawn of the dead. Ide awal yang cukup diragukan karena temanya yang mengenai zombie, diluluh lantahkan sudah dengan eksekusi yang indah dan lain daripada yang lain. Pengambilan gambar yang sensasional, komposisi musik yang pas, dan permainan para pemainnya yang ciamik membuat serial ini lain daripada yang lain. One of the best zombie themed cinematical experience i ever had.

Verdict: 8.5/10

Wednesday, September 8, 2010

Modern Family

- R.O.T.F.L.M.A.O -
Bayangkan sebuah keluarga yang terdiri dari 3 bagian. Sang ayah menikah untuk kedua kalinya dengan seorang janda seksi dari colombia dengan anak berusia 10 tahun. Sang anak perempuan sudah menikah selama 16 tahun dengan seorang real estate agent dan memiliki 2 orang anak perempuan remaja dan 1 bocah ingusan. Sang anak laki-laki menikah dengan pasangan sesama jenisnya dan mengadopsi seorang bayi perempuan dari vietnam. Apa yang kau dapat? Sebuah humor paling menyegarkan dalam beberapa tahun terakhir!
Keluarga yang penuh dengan personality-personality bertolak belakang selalu menjadi resep ampuh dalam membuat sebuah komedi yang efektif, terutama yang berformat sit-com (30 menitan). Namun pembawaan yang semi documentary dari modern family, membuat semuanya terkesan real (although it's obviously unreal) sehingga humornya semakin sampai dan menggelitik. Pada awalnya gw sedikit susah menemukan apa yang lucu dari humor yang sedikit low key dan tidak terlalu obvious. Namun setelah mengenal karakter lebih dalam, humornya menjadi semakin menjadi-jadi dan adiktif.
14 emmy nominations, 6 wins including the best comedy was totally well deserved by this series! 5 dari 10 principal castnya mendapat nominasi best supporting actor/actress membuktikan betapa apiknya permainan mereka disini. Semua bermain pas, konyol namun tetap believeable. Apa yang gw lebih suka dari Modern Family dibandingkan Parenthood adalah cara seri ini meng-handle permasalahan di dalam kisah keluarga itu sendiri. Jika Parenthood meng-handle permasalahan "artificial" keluarga mereka dengan dramatisir yang sedikit berlebihan dan feel good story yang sedikit "icky" dan mengganggu, maka Modern Family memilih untuk menghandle permasalahan "artificial" mereka degan humor yang tidak dipaksakan. Sering kali, apa yang terjadi di seri ini, juga terjadi di kehidupan nyata. Sesuatu yang Parenthood gagal lakukan.
Editing dari Modern Family, seperti yang gw bilang sebelumnya, menyerupai semi-documentary memberikan warna sendiri dan originalitas yang sangat berperan dalam meningkatkan dosis humor sepanjang seri ini. Mimik setiap karakternya benar-benar menggelitik dan pol! Gw udah bingung mau ngomong apa, kecuali kalau seri ini adalah salah satu seri komedi yang paling menggelitik yang pernah gw tonton setelah psych season pertama.

Verdict : 8.5/10

Monday, September 6, 2010

Rubicon

- Conspiration and Crosswords -
Will Travers (James Badge Dale) bekerja sebagai seorang analis intel di perusahaan riset besar bernama American Policy Institute. Suatu haru, tanpa ia sadari, ia menemukan sebuah pola dari teka-teki silang yang dia kerjakan di koran. Pola ini tidak digubris oleh rekan-rekannya, namun menarik perhatian supervisornya di American Policy Institute, Kale Ingram (Arliss Howard). Tidak lama setelah itu, sebuah kejadian naas menimpa mertua sekaligus mentor dari Will, David, yang meninggal dalam sebuah kecelakaan kereta api. Hal-hal janggal yang menyelubungi kematiannya membuat Will percaya bahwa sang mertua dibunuh akibat terlibat sebuah konspirasi besar. Bersama timnya, Miles, Grant dan Tanya, Will harus memimpin sebuah penyelidikan yang bisa membuka sebuah konspirasi besar yang sedang terjadi.
Rubicon adalah sebuah serial televisi baru keluaran dari AMC, perusahaan sama yang menelurkan Mad Men. Tanpa diisi oleh cast ternama (kecuali Miranda Richardson yang tampil singkat di awal namun menjadi semakin signifikan ke belakangnya) serial ini menjadi semakin efektif karena membuat orang menjadi semakin fokus ke ceritanya, bukan ke pemainnya. Ceritanya sendiri lumayan asik buat diikuti. Misteri pembunuhan, konspirasi, dan pola tersembunyi di teka teki silang lumayan membuat penasaran dan deg-degan.
Permainan para castnya efektif, meskipun tidak ada yang benar-benar menonjol. James Badge Dale (yag mirip sekali dengan Matthew Morrison) bermain cukup baik sebagai si duda muda yang menarik diri dari banyak orang akibat tragedinya di masa lampau. Cast yang juga ikut menonjol adalah Jessica Collins yang berperan sebagai Maggie. Sebagai eye candy utama di serial ini, ia bermain pas dan tidak kalah stamina dibandingkan lead yang lain.
Pengambilan gambarnya lumayan artistik dan tidak monoton. Nuansa misteri yang diberikan juga cukup terasa terlebih lagi dibantu oleh alunan musik yang benar-benar memicu orang untuk ikut terbawa masuk ke dalam misteri tersebut. Sebagai sebuah serial baru tanpa aktor yang benar-benar terkenal, serial ini lumayan efektif dalam membuat orang semakin penasaran dan ingin menonton lanjutannya. Meski begitu jika anda sudah keburu bosan dan loyo setelah menonton 20 menit pertamanya, cobalah untuk mengikuti sampai akhir karena serial ini, bisa dibilang, cukup menjanjikan.

Verdict : 7.5/10

Thursday, July 8, 2010

EMMY!

Nominasi Primetime Emmy sudah diumumkan! Mini seri HBO, The Pacific unggul dengan 24 nominasi dari berpuluh-puluh kategori yang ada. Glee berada di posisi kedua dengan 19 nominasi diikuti dengan Mad Men yang memperoleh 17 nominasi. Kejutan yang tidak diduga adalah Modern Family yang memperoleh 14 nominasi, jauh lebih tinggi dari yang diduga sebelumnya. 30 Rock masih bersinar dengan 15 nominasi dan Lost dengan 12 nominasi. Nurse Jackie juga membawa kejutan yang bearti dengan memperoleh 8 nominasi. Serial yang wah di golden globe lalu, True Blood harus kehilangan taringnya dengan hanya memperoleh 5 nominasi, jumlah yang sama dengan nominasi yang diperoleh oleh 24 dan Damages. Daftar lengkap nominasi (yang penting) adalah sebagai berikut :
Outstanding Drama:
Breaking Bad
Dexter
The Good Wife
Lost
Mad Men
True Blood

Outstanding Comedy:
30 Rock
Curb Your Enthusiasm
Glee
Modern Family
Nurse Jackie
The Office

Outstanding Actor in a Drama:
Bryan Cranston ("Breaking Bad")
Hugh Laurie ("House M.D.")
Jon Hamm ("Mad Men")
Kyle Chandler ("Friday Night Lights")
Matthew Fox ("Lost")
Michael C. Hall ("Dexter")

Outstanding Actress in a Drama:
Connie Britton ("Friday Night Lights")
Glenn Close ("Damages")
January Jones ("Mad Men")
Julianna Margulies ("The Good Wife")
Mariska Hargitay ("Law & Order: Special Victims Unit")
Kyra Sedgwick ("The Closer")

Outstanding Actor in a Comedy:
Alec Baldwin ("30 Rock")
Jim Parsons ("The Big Bang Theory")
Larry David ("Curb Your Enthusiasm")
Matthew Morrison ("Glee")
Steve Carell ("The Office")
Tony Shalhoub ("Monk")

Outstanding Actress in a Comedy:
Amy Poehler ("Parks and Recreation")
Edie Falco ("Nurse Jackie")
Julia Louis-Dreyfus ("The New Adventures of Old Christine")
Lea Michele ("Glee")
Tina Fey ("30 Rock")
Toni Collette ("The United States of Tara")

Untuk daftar lengkapnya, bisa dilihat di http://www.emmys.com/nominations?tid=142

Friday, July 2, 2010

Castle

- Something Witty This Way Come -
Richard Castle adalah penulis novel misteri yang sangat sukses. Dengan 26 bukunya mencapai gelar best-seller, ia tinggal di rumah yang sangat mewah bersama anak perempuannya Alexis, dan ibu kandungnya Martha. Setelah peluncuran novelnya yang terbaru, ia dimintai keterangan atas pembunuhan yang meniru adegan novelnya oleh Detektif Kate Beckett. Kate yang diam-diam merupakan penggemar besar, pada akhirnya mendapat bantuan Castle dalam menyelesaikan kasus tersebut. Castle yang tertarik kepada Kate, membutuhkan suatu inspirasi untuk menulis sebuah novel baru. Merasa menemukan inspirasinya pada Kate, ia diijinkan menjadi pengamat kegiatan detektif Kate di New York Police Department oleh sang mayor sendiri.
This series caught me by surprise! Gw bukan tipe orang yang gemar akan seri sejenis ini. Selain Psych, hampir tidak ada seri kepolisian yang pernah gw tonton. Di sela-sela kebosanan mencari tontonan di layanan tv kabel, gw gak sengaja nonton serial ini. Di luar dugaan gw sebelumnya, serial ini benar-benar kocak dan memikat. Misteri pembunuhan di setiap episodenya tidak pernah benar-benar misterius namun masih cukup menarik untuk membuat kita penasaran siapa yang menjadi pelakunya. Yang membuat serial ini jauh, jauh lebih menarik adalah joke-joke yang ditawarkan juga chemistry love-hate antara Beckett dan Castle benar-benar spicy dan menggemaskan. Sama seperti saat gw menonton mr and mrs smith, gw selalu gemes sendiri saat melihat mereka berargumen, tetapi gw juga tambah gemes lagi saat tiba-tiba muncul spark romansa yang bertaburan di sana-sini, meskipun tidak pernah menjadi hubungan yang benar-benar intim.
Perilaku Castle yang kekanak-kanakan dan berlawanan dengan Beckett yang serius dan to the point menjadi sumber utama humor serial ini. Sumber joke-joke lain datang dari partner detektif Beckett , Esposito dan Ryan. Jokenya tidak pernah terjerembap ke lubang slapstick murahan, namun lebih di permainan kata dan mimik yang sederhana, namun efektif. Tidak kalah menghibur, Si ibu dan anak juga memberikan kontribusi kekocakkan yang tidak kalah signifikan. Permainan para castnya benar-benar pas. Pas saat serius, pas saat adegan romantis, dan sangat pas saat meluncurkan guyonan-guyonan yang selalu berhasil membuat gw tersenyum.
Serial yang awalnya cuma menjadi pengisi kekosongan antar musim ini lumayan populer di publik Amerika sendiri. Terbukti dari ratingnya yang konstan dan cenderung bertahan di resesi ekonomi. Memasuki musim ketiga, gw semaki tidak sabar untuk membeli season keduanya dimana jumlah episodenya diperbanyak menjadi 22 episode (season 1 hanya 10 episode). Sebuah hiburan yang benar-benar pas, lucu, romantis sekaligus seru.

Verdict : 8/10

Sunday, June 13, 2010

Accidentally On Purpose

- Care For Few Guilty Laugh? -
Billie (Jenna Elfman) kecewa setengah mati saat pacarnya selama tiga tahun tidak mengajaknya menikah di date mereka ke eiffel tower. Setelah putus dengan pacar sekaligus bosnya, ia pergi ke sebuah bar bersama sahabat dekatnya Olivia (Ashley Jensen) dan adiknya yang sudah duluan menikah Abby (Lennon Parham). Ia bertemu dengan Zack (Jon Foster) laki-laki berusia empat belas tahun lebih muda yang tertarik pada dirinya. Setelah beberapa kali 'fling', Billie mendapati dirinya hamil dan akhirnya memilih untuk memelihara anak dadakannya itu, beserta sang ayah muda di rumahnya.
Melihat sebuah situasi komedi setengah mata adalah hal yang paling mudah. Untuk menilai sebuah sit-com sukses atau tidak, kita harus melihat dari sisi yang benar-benar subjektif. Saya menganggap sitkom yang satu ini berhasil, karena permainan castnya yang benar-benar menggelitik dan jokenya yang (terkadang) membuat saya tertawa puas. Ceritanya sendiri sebenarnya tidak benar-benar baru dan 'earth shaking', namun yang namanya situasi komedi, asalkan 1/2 dari jokenya berhasil membuat gw tertawa (dimana seri ini berhasil), gw menganggap dia berhasil.
Secara objektif, ceritanya bisa dibilang sedikit basi, dan endingnya yang benar-benar ketebak akan seperti apa. (Bukannya mau spoiler, tapi kalo si karakter utamanya lagi hamil, pasti gak sih kalau nanti di finalenya dia bakal melahirkan?) Jenna Elfman adalah seorang wanita yang benar-benar humoris. Mimiknya begitu pas untuk sebuah sitkom ringan yang berhasil melepaskan penat setiap malam. Cast lain yang bersinar adalah Ashley Jensen yang logat scottishnya saja sudah menggelitik perut gw. Cast lainnya lumayan kocak juga, terutama si Davis (Nicolas Wright). Jadi apakah cerita dari film ini bagus atau engaging? Tidak terlalu. Tapi apakah gw merekomendasikan seri ini? Sangat!

Verdict : 7/10(Subjectively),5/10(Objectively)

Wednesday, June 9, 2010

Parenthood

- One (Maybe) Happy Family -
Parenthood bercerita mengenai keluarga Braverman. Sang kakek Zeek, adalah eks marinir yang memiliki 4 orang anak yang masing-masing sudah berkeluarga. Anak pertamanya bernama Adam, seorang pekerja kantoran yang menikah dengan Kristina. Ia memiliki dua anak, Haddie anak perempuanya yang rebelious dan Max anak laki-lakinya yang memiliki penyakit asperger syndrome. Anak keduanya adalah Sarah, janda yang berpisah dengan mantan suaminya seorang musikus. Ia membawa kedua anknya, Amber yang salah pergaulan dan Drew yang pendiam untuk menetap di rumah kakeknya untuk sementara waktu. Anak ketiganya adalah Crosby, lelaki yang kekanak-kanakan dan ragu-ragu untuk menikahi pacarnya sampai tiba-tiba mantan pacarnya memberitahukannya bahwa ia memiliki anak gelap. Anak paling muda adalah Julia, seorang pengacara handal yang tidak begitu dekat dengan anak kandungnya sendiri.
Parenthood memiliki premise yang baik. Memberikan sebuah permasalahan-permasalahan yang dialami oleh para orang tua kita. Sayangnya permasalahan yang disuguhkan disini kadang terkesan terlalu dibuat-buat dan soap opera. Agar acar seperti ini menjadi efektif, seharusnya permasalahan yang disajikan lebih realistis dan mungkin terjadi. Sayangnya problem yang disajikan disini, seperti anak gelap dan remaja bermasalah sudah terlalu sering dieksploitasi untuk dijadikan material film/seri. Yang menjadi titik terang adalah permainan para aktornya yang di atas rata-rata. Kecuali Lauren Graham, hampir semuanya bermain baik dengan perannya masing-masing. Kisah yang paling touching mungkin datang dari keluarga Adam, yang anaknya terancam autisme.
Baru sempat menonton pilotnya di star world, gw masih mengharapkan seri ini berkembang menjadi lebih baik, mengingat resepsi seri ini di amerika sendiri yang cukup hangat dan meyakinkan. Semoga saja konfliknya bisa berkembanng menjadi lebih baik, menggigit dan tidak memberikan kesan flat di benak para penonton.

Verdict : 6.5/10

Tuesday, March 23, 2010

United States Of Tara


- Multiple Personalities Never Been This Fun -
Tara Gregson (Toni Collete) adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai keluarganya. Trauma di masa lampau membawa sebuah perubahan besar dirinya. Sejak dari highschool, Tara mengalami gangguan psikis yang dinamakan DID (Dissociative Identity Disorder) atau berkepribadian ganda. Namun bukan hanya dua, Tara memiliki empat kepribadian yang benar-benar berbeda. Setiap kali Tara mengalami stress berat, kepribadiannyapun ikut berubah.
T adalah kepribadian yang pertama. Ia yakin dirinya masih berumur 16 tahun, memakai marijuana, tidak peduli pada lingkungannya dan selalu menggoda laki-laki. Ia berpakaian jauh dari kesan sopan dan sering mengacaukan kehidupan sosial Tara. Buck adalah kepribadian yang kedua. Buck adalah satu-satunya kepribadian ganda Tara yang bergender laki-laki. Ia selalu tampil tangguh dengan hobinya yang gemar mengutak-ngatik motor besar. Buck mengenakan kacamata dan topi khasnya. Ia adalah pemabuk dan perokok berat, namun ia adalah salah satu alter yang tidak terlalu disegani di keluarga Tara. Alice adalah seorang ibu rumah tangga yang berperilaku sangat jadul. Memakai dress yang trend di tahun 60-an dengan gaya bicara yang sopan dan gemar membuat kue dan memasak. Ia adalah salah satu dari kepribadian Tara yang paling agresif, dan memercayai bahwa ia adalah kepribadian yang sesungguhya. Seiring degan berjalannya waktu, kepribadian-kepribadian baru kerap muncul dan semakin membuat runyam kehidupan Tara.
Suaminya, Max ( John Corbett), adalah suami yang sangat suportif. Namun gangguan psikologis yang dialami Tara memberikan depresi seksual kepada dirinya, terutama karena tidak bisa berhubungan dengan Tara akibat Tara yang kelelahan, atau Tara yang berubah kepribadia saat malam hari. Tara memiliki dua orang anak, Kate (Brie Larson) anak perempuannya yang badung namun pintar dan bisa lulu lebih cepat dari sekolahnya, dan Marshall (Keir Gilchrist) anak laki-lakinya yang pendiam, pintar masak, namun mengalami krisis pencarian jati diri. Adiknya Charmainne (Rosemarie DeWitt) sering tidak percaya akan penyakit psikis yang dihadapi Tara, dan yakin bahwa kakaknya hanya membuat-buat kepribadian itu untuk mencari perhatian dari orang-orang di sekelilingnya.
Dari pembuat Juno, Diablo Cody, dan eksekutif producer Steven Spielberg, Showtime lagi-lagi mampu menyajikan sajian drama yang humoris, kocak dan juga memikat. Dirilis di spring 2009, sebelum Nurse Jackie dirilis, seri ini bisa dibilang sama kuatnya dengan Nurse Jackie. Tema yang dewasa mengenai pergolakan diri Tara dan misteri mengenai alter-egonya, dipoles dengan sangat baik oleh Diablo Cody. Black comedy satu ini, telah memasuki season duanya yang keluar bersamaan dengan season dua Nurse Jackie tanggal 22 maret yang lalu.
Toni Collete bermain sangat kuat disini. Hampir setiap alter-ego dimainkan dengan sangat berbeda dan khas olehnya. T dibuatnya sangat urakan dan menggelikan, Alice dibuatnya creepy dan prissy, dan Buck dimainkannya dengat gaya kelaki-lakian yang bisa dibilang lebih laki-laki daripada laki-laki beneran. Supporting cast yang lain bermain cukup baik. Keir bisa dibilang cukup bersinar dan menampilkan kemampuan akting yang tidak kalah baik dengan Toni. John Corbett sering kehilangan tensi dan kurang menarik perhatian dan Brie Larson memainkan karakternya dengan pas. Toni Collete memenangkan Emmy dan Golden Globe untuk aktingnya disini. Tidak bisa dipungkiri, award itu memang berhak diperolehnya.
Soundtracknya tidak ada yang benar-benar stand out. Lagu-lagu pengiringnya cukup membantu dan selalu dimainkan di saat-saat yang tepat. Opening sequencenya bisa dibilang sangat eye-catching dan menarik. Beda dari yang lain. Showtime sekali lagi mencetak sebuah seri yang luar biasa, stand-out dan sangat menyenangkan untuk ditonton.

Verdict : 8.5 / 10

Monday, March 22, 2010

Spring Delightful Surprise

SPRING IS HERE, which means, THE SERIES I LOVED ARE COMING BACK!!

GLEE season 1 part 2 - Premiering April 23rd


The United States Of Tara Season 2 - Premiering March 22nd

Nurse Jackie Season 2 - Premiering March 22nd

I feel like fainting right now! :P

Do note that the premiere date are all in the states :)